BS Center

Buku ke-18 Bamsoet : TETAP WARAS, JANGAN “NGERES”

Segera beredar Buku Terbaru Bambang Soesatyo (Bamsoet) ke-18 – TETAP WARAS, JANGAN “NGERES”.
Resesi ekonomi dan pandemi COVID-19 menjadi dua persoalan saling berkait. Sebab, resesi ekonomi 2020 terjadi karena pandemi COVID-19. Untuk keluar dari dua perangkap ini, kita harus tetap berpikir waras, lempeng dan jangan ‘ngeres’.
Peran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan justru menjadi kontribusi penyelesaian masalah yang paling menentukan. Sebab, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 sekali pun mengakui tidak bisa memprediksi kapan puncak kasus COVID-19 di Indonesia. Jadi, kita harus tetap sadar bahwa ini adalah masalah bersama yang harus kita selesaikan secara bersama-sama. Riwayat pandemi ini sangat tergantung pada kita sebagai bangsa, bukan bangsa lain.
Sebagaimana sudah menjadi pengetahuan bersama, perekonomian Indonesia sudah berada dalam zona resesi karena pertumbuhan negatif di kuartal II dan III tahun ini. Kalkulasi tentang proyeksi pemulihan ekonomi nasional pun tidak bisa tidak harus berpijak pada kecenderungan jumlah kasus COVID-19 sebagai faktor utama.
Mengedepankan optimisme, pemerintah memproyeksikan perekonomian nasional diharapkan mulai awali proses pemulihan pada kuartal IV-2020 dan berakselerasi pada 2021. Namun, optimisme ini tetap masih dipengaruhi kecenderungan pandemi COVID-19 dan faktor ketersediaan vaksin Corona pada 2021.
Kalau semua elemen masyarakat gagal berkontribusi menekan jumlah kasus COVID-19 di dalam negeri, optimisme itu tak akan terwujud, dan akibatnya akan sangat tidak menyenangkan. Saat ini saja, konon kredit macet bank-bank pemerintah dan swasta sudah menyentuh angka Rp 900 triliun dan jika tidak segera diatasi dampaknya lebih parah dari krisis moneter 1998. Ini pekerjaan rumah kita bersama yang menuntut kita untuk tetap berpikir waras, lempeng dan jangan ‘ngeres’.